Senin, 14 Juni 2010

Empat Belas JUNI Dua Ribu Sepuluh

hari pertama UAS.
hari pertama di kosan.
hari pertama ke kampus *stelah skian lama jadi 'tahanan rumah' ama dokter*

tapi kalo tuk ngadepin jaringan lelet + laptop error..
hmm.. kgak usah aneeh lagii.. dah mau 2 minggu cape' ati kalo online.
pdahal gi perlunya banget tuk ngerjain tugas :(

malem ni juga pake acaraa susah loadiing..
baru bisa lancar jm 12 lewat!!
>,< hadeuuuh... tugas dikumpuliin minimaal sbelum jm 12.

tdinya mau ke warnet abis slesai ujian, tapi kpala sakiit banget gak nahan..
benjolnya makin bandel! -_-"

pdahal masih mau ngisi blog ama macem2..
tapii gra2 semua nya serba terbatas..
jiiaah.. mau gmn lagii..
:(
mudah2an besook bisa lebih baiik..
terutama sakiit kpala nya ilang duluu deeh..
AMIEN..

Kamis, 10 Juni 2010

Internet Advertising

Internet Advertising memiliki banyak istilah yang umum digunakan dan wajib diketahui. Namun, berikut kami pilihkan istilah-istilah dasar yang sering digunakan di Indonesia. Apa saja istilah tersebut?

IMPRESSION / AD VIEW
Jumlah kemunculan atau tertayangnya sebuah banner.
Gampangnya, impression sering kali diartikan sebagai, beberapa kali sebuah banner dilihat oleh user.

CLIKCS
Jumlah klik yang terjadi pada banner.
klik yang dimaksud adalah klik yang mengantarkan user menuju website atau landing page yang sudah disiapkan advertiser.

CLICK THROUGH RATE (CTR)
Angka hasil pembagian antara jumlah klik dengan impression.
CTR sering kali menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah campaign. Untuk standar banner ad, biasanya angka CTR minimal adalah 0,1 persen.

CPM (COST PER MILLE / COST PER THOUNSAND)
Harga pemasangan banner setiap 1000 impression.
Pada model seperti ini, harga placement ditentukan berdasarkan jumlah kemunculan banner. Jika sebuah website menjual banner dengan harga Rp6000 CPM, artinya untuk muncul sebanyak 1000 kali, advertiser harus membaya Rp6000.

PPC (Pay Per Click)
Model advertising, di mana advertise hanya membayar berdasarkan jumlah klik yang terjadi pada banner. Klik disini adalah klik yang terjadi pada link yang mengantarkan user ke website atau landing page yang sudah disiapkan advertiser.

PAY PER LEAD
Pada metode Pay Per Lead, advertiser hanya membayar jika user yang datang via banner melakukan pembelian atau mengisi form di website atau landing page.

UNIQUE VISITOR
Adalah angka yang menggambarkan satu orang user yang datang ke sebuah website. Satu Unique visitor bisa melakukan kunjungan ke sebuah website lebih dari satu kali, dan tetap dihitung sebagai satu unique visitor. Angka unique visitor biasanya digunakan sebagai alat untuk menentukan berapa banyak pengunjung sebuah website sesungguhnya.

VISIT
Adalah jumlah kunjungan atau berapa kali sebuah situs diakses.

PAGE VIEW
Juga dikenal sebagai page impressions, merupakan angka yang mengacu pada jumlah halaman yang diakses oleh pengunjung website.

BOUNCE RATE
Merupakan persentase jumlah pengunjung sebuah website yang "melompat" pergi ke situs lain, sebelum mengakses halaman-halaman yang ada di website tersebut.

(sumber : majalah Digital Business - volume 06/2010. halaman : 26)

Tips Terhindar Ancaman Hacker di Situs Jejaring Sosial

Meski situs-situs jejaring sosial terus memperkuat pengamanan mereka, tidak ada jaminan akun kita aman dari tangan pembajak. Berikut ini beberapa tips agar anda terhindar dari ancaman hacker yang berkeliaran di situs jejaring sosial.

  1. Hati-hati dengan halaman login palsu. Selalu pastikan dan baca ulang tulisan di address bar saat akan login.
  2. Buatlah password yang kuat dan sulit diterka orang. Hindari penggunaan kata sandi yang sama antara email dan akun jejaring sosial. Gunakan fasilitas ask a question (sudah ada untuk Facebook).
  3. Jangan serta merta meng klik link yang masuk ke dalam email, Facebook, atau Twitter. Jika tidak merasa melakukan verifikasi atau me-reset password akun anda.
  4. Hindari penggunaan komputer umum untuk membuka akun pribadi, apalagi perusahaan. Bisa saja mata-mata yang duduk di sebelah anda yang sengaja melihat password atau malah komputer itu sudah ditanam aplikasi keylogger yang bisa mengambil password anda.
  5. Simpan password untuk anda sendiri. Jangan pernah memberikannya kepada orang lain.
(sumber : majalah Digital Business - volume 06/2010. halaman : 11)

Senin, 07 Juni 2010

Mind Share , Market Share , Commitment Share

Mind Share
Mengindikasikan kakuatan merek di dalam benak konsumen, kategori produk bersangkutan.

Market Share
Menunjukkan kekuatan merek di dalam pasar tertentu dalam hal perilaku pembelian aktual dari konsumen.

Commitment Share
Menjelaskan kekuatan merek dalam mendorong konsumen untuk membeli merek terkait di masa mendatang.

Marketing 1.0 , Marketing 2.0, Marketing 3.0

MARKETING 1.0
Bersifat Product- Centric
yang dijual adalah kualitas teknis menurut kacamata produsen.

contoh :
"kalau anda ngotot bahwa barang anda adalah berkualitas terbaik, dibikin dari biji pilihan, tinta ter OK tahan luntur, cerita hasil refleksi 500 tahun.."
maka anda sedang bermarketing 1.0 .

MARKETING 2.0
Berisfat Costumer - Centric
yang dijual adalah kualitas menurut kacamata konsumen.

yang sering dijadikan contoh adalah keberhasilan NOKIA kan Ericcson.
NOKIA menglahkan keunggulan ke interface yang user-friendly, sementara Ericcson kecanggihan fitur. NOKIA menang, Ericcson harus 'jual diri' ke Sony.

Contoh lainnya adalah Starbuck. Kalau kita mau kopi enak di tempat yang nyaman kita bisa ke lobi Hilton, ke oh lala cafe atau ketempat lain. Namun kalau kita ke Starbuck, yang di dapat bukan cuma kopi dan tempat yang nyaman. Kita juga beli gaya hidup global yang ditawarkan starbuck : "A Place to see and to be seen."
Strabuck di tempatnya selalu demikian strategis. Dari luar keliatan "Tuh si Anu tuh lagi ngopi disitu.."
Marketing 2.0 punya banyak varian. Namun akhirnya adalah perebutan heart-share. yaitu bagaimana memperebutkan untuk masuk ke hati pelanggan, suatu petarungan untuk disukai Produk dibeli bukan cuma karena dibutuhkan, bukan karena kualitas teknisnya bagus (ini urusan mind-share) tapi karena disukai (heart-share).
Variasinya antara lain :
1. Nilai tambah pada hal di luar produk. Barang biasa namun dikemas.
contoh : Apple dengan mac, iPod, dll. atau barang-barang sehari-hari seperti pulpen dan stasioneri lain dengan desain yang lucu-lucu. Orang beli lagi bukan karena butuh, tapi karena suka.

2. Precision marketing, produk diarahkan ke niche (ceruk pasar) yang rela bayar tinggi untuk hal yang disukainya.

3. Category killer, produknya demikian beragam. Demikian komplit sehingga orang tidak perlu pergi ke tempat lain. Apa saja ada sesuai psikografi tiap orang.
Contoh : Wal-Mart, Giant, Carrefour, toko buku gramedia, mitra 10 (toko bangunan) dan termasuk juga industri komik juga yang momok bagi pelaku komik di berbagai belahan bumi.

industri kreatif juga merupakan anak kandung dari marketing 2.0 ini. karena perusahaan manufaktur ingin memberi nilai tambah pada produknya, maka mereka membutuhkan jasa desainer industri, biro iklan, rumah produksi dan media massa. Para lulusan DKV lahir ke dunia kerja atas kebutuhan dari pasar indsutri ini.

MARKETING 3.0
Bersifat Human-Centric
Dalam pemasaran ini, keutamaan yang dijual adalah isu-isu mulia seperti kemiskinan & lingkungan hidup. yang sering menjadi contoh adalah The Body Shop, Timberlake (sepatu dan pakaian), Grameen Bank & Bank Rakyat Indonesia. Boleh dong bangga karena ada perusahaan anak bangsa yang menggunakan marketing 3.0

Marketing 3.0 bukan lagi memperebutkan mind share atau pun heart share namun sudah masuk ke isu kebersamaan kita diseluruh dunia sebagai manusia (human-centric)
marketing 3.0 "is about making profit by doing good." ini perkara dapay untung dari berbuat bauk, jadi bukan dapat untung dulu baru dapat berbuat baik.

The Body Shop mendapatkan suplai bahan baku produknya dengan membina masyarakat pedalaman di berbagai belahan bumi, dan berdagang dengan mereka.
The Body Shop dan karyawannya terlibat dalam kampanye-kampanye lingkungan. Mereka juga memastikan riset-riset mereka bebas dari tes yang menggunakan binatang.
Botol-botol The Body Shop tampak biasa-biasa saja secara desain. ketika belanja anda bisa membawa botol-botol lama untuk mereka gunakan kembali.

Timberlake tidak jauh beda dengan The Body Shop, sementara Grameen Bank menghebohkan karena mereka sukses memberi modal kredit mikro kepada para penduduk miskin, mengembangkan mereka dan sukses bersama. Dan prestasi Grameen bank ini ternyata sudah puluhan tahun dikerjakan oleh BRI di Indonesia, sebuah bank yang sehat, punya basis akar rumput hingga ke desa, tahan krisis, kuat meski bersahaja.

Empat contoh di atas adalah perusahaan yang 100% marketing 3.0 (dua bergerak di progaganda isu kemanusiaan/lingkungan, dan dua lagi terjun langsung ke penyelesaian masalah kemanusiaan). Perusahaan2 lain pun mengarahkan sebagian marketingnya dari 2.0 ke 3.0.
Perlu dibedakan antara Aksi langsung Grameen Bank dan BRI dengan
1. Upaya-upaya Public Relation (PR) yang berusaha menampilkan citra baik perusahaan (untuk menutupi kebusukan) misalnya dengan kegiatan menyumbang.
2. Upaya-upaya Company Social Responsibility (CSR) yang berusaha mengurangi dampak ke masyarakat sekitar (pabrik misalnya).

Hermawan Kartajaya dan Kottler merumuskan sebuah model perusahaan yang disebut: Social Business Enterprise (SBE)

SBE ini dirancang bagi masyarakat lokal untuk menghadapi perusahaan global dengan kapital,SDM dan iptek yang kuat (dengan kategori killernya itu macam Wal-Mart, dan Manga impor)



Perbedaan DIRECT MARKETING dan CONVENTIONAL ADVERTISING

DIRECT MARKETING
  • GOALS : Profit Oriented (mencari keuntungan)
  • CREATIVE : Bukan utama, karena yang lebih penting bagaimana cara mempengaruhi konsumen (persuasif)
  • MEMBANGUN BRAND : TIDAK membangun merk / citra / brand.
  • DESIGN : TIDAK mementingkan design.
  • NASKAH : DETAIL, menjelaskan produk lebih rinci kelebihan barang.
  • KONSISTEN : TIDAK BEGITU konsisten, karena sengaja dibuat berbeda agar bisa menarik perhatian konsumen.
CONVENTIONAL ADVERTISING
  • GOALS : Brand Awerness.
  • CREATIVE : SANGAT PENTING, mementingkan packaging.
  • MEMBANGUN BRAND : Membangun brand.
  • DESIGN : SANGAT mementingkan design.
  • NASKAH : HEMAT KATA-KATA, lebih memperlihatkan gambar produk.
  • KONSISTENSI : SANGAT PENTING, contoh : font produk NOKIA, AQUA, dll.. disetiap produk dan iklan, semua fontnya sama. meskipun ukuran, dan bentuk produknya berbeda-beda. tapi ukuran dan jenis FONT nya tetap sama.

Direct Marketing

KONSEP
  • Product
  • Price
  • Place
  • Promotion
  • Costumer Solutions
  • Costumer Cost
  • Conveience
  • Communication
*Aplikasi komunikasi yang bertujuan untuk membantu kegiatan pemasaran.*


Iklan Konvensional
Brand awareness (kesadaran)
seberapa tahu masyarakat terhadap produk / iklan yang ditawarkan.

Direct Marketing
Konsumen langsung membeli atau sampai membeli.
contoh : iklan DRTV yang menarik perhatian konsumen dengan kata-kata "Langsung telepon sekarang juga!! hanya Rpxxx.xxx,xx. Jika anda telepon sekarang, akan mendapatkan hadiah langsung!!"